"KUA KEC. NGASEM KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR" "MENUJU PELAYANAN PRIMA"
"MAAF BLOG INI MASIH BELUM DILOUNCHING" "MAKA CONTENT NYA BELUM BISA JADI RUJUKAN"
  • BENTUK2
  • Tahun baru Hijriah / Tanggal 1 Muharam 1431 H bertepatan dengan tanggal 18 Desember 2009, dimana ummat Islam diharapkan untuk melaksanakan do'a akhir tahun pada 15 menit sebelum maghrib di tanggal 17 Desember 2009 dan do'a awal tahun begitu waktu maghrib tiba, yang teks doanya telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. banyak dijumpai pada buku majmu' syarif, agar syetan merasa rugi karena usahanya untuk menggoda bani adam terasa gagal karena hangus dengan do'a tersebut. Namun yang lebih penting bahwa pergantian tahun merupakan cambuk dan introspeksi serta hisab awal bagi manusia sebelum ada hisab yang tidak dapat ditolerir, yakni di yaumul hisab kelak.
    Kepala KUA Gampengrejo beserta staf dan Pembantu Penghulu se kecamatan Gampengrejo memanfaatkan momentum tahu baru Hijriyah dengan ber'i'tikaf dibeberapa Masjid terkenal Jakarta. Diantaranya di Masjid Kubah Emas, Masjid Istiqlal dan Masjid At-Tin.
    Berangkat pada hari Jum'at tanggal 1 Muharram 1431 H jam 09.30 dari halaman KUA Gampengrejo, Kepala KUA Gampengrejo H. M. Hamzah, S.Ag. M.Pd.1 di dampingi PPAI memimpin doa bepergian yang diikuti oleh rombongan.
    Tujuan ziarah ini, “untuk meningkatkan wawasan ke Islaman, utamanya mengenal peradaban yang sedang tumbuh di Indonesia dalam bentuk interior bangunan Masjid dalam rangka mensyukuri ni'mat Allah Swt serta meng-Agungkan Asma Allah. Juga kenang-kenangan untuk terpisahnya KUA, yakni antara KUA Ngasem dan KUA Gampengrejo yang pada bulan Januari akan direalisasikan”.
    Rombongan dari Kediri langsung menuju ke Masjid Kubah Emas yang berada di Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo Kota Depok Jawa Barat. Sungguh menakjubkan keindahan Masjid Kuba Emas. Masjid yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2006 begitu mewahnya karena dilengkapi dengan railing tangga menuju lantai 2 (mezanin), fountain, lampu gantung dilorong selasar dan areal sekitar halaman dalam masjid. Ibu Hj. Dian Juriah Maimun Al Rasyid yang mernbangun sendiri Masjid tersebut tanpa bantuan dari pihak manapun, baik lernbaga ataupun pemerintah. Tentunya triliunan Milyar yang harus dikeluarkan untuk sebuah Masjid dan sarananya. Dalam sebuah kesempatan, Ibu Hj. Dian Juriah Maimun Al Rasyid memaparkan Sesungguhnya jawabannya kembali berpulang pada diri kita. Apakah kita percaya dan yakin dengan balasan yang dijanjikan Allah ketika kita berjihad dengan harta kita demi tegaknya syiar-syiar Islam ?. Kalau kita percaya dan yakin, mungkin tidak terpikir dalam benak kita untuk berinfak sebatas 2,5 %, kalau perlu 50 % “. Begitu tulusnya pemilik masjid.
    Masjid seluas 8000 m2 ini berdiri diatas lahan seluas 70 hektar. Pernbangunan masjid dimulai pada bulan April 1999 yang ditandai dengan pernancangan tiang pancang pertama oleh pendiri masjid Dian Al-Mahri sekaligus pendiri kawasan Islamic Center Dian Al-Mahri, Ibu Hj. Dian. Juriah Maimun Al Rasyid dan Bapak Drs. H. Maimun Al-Rasyid. Masjid yan terbagi atas ruangan utama masjid, ruang mezani halarnan dalam, selasar atas, selasar luar dan ruanga fungsional lainnya mampu menampung 15.000 jamaah untuk pelaksanaan sholat dan untuk pelaksanaan majelis ta'lim mampu menampung 20.000 jamaah.
    Secara umum arsitektur masjid mengikuti tipologi Masjid dengan ciril kubah, minaret, halaman dalam, serta penggunaan detail atau hiasan-hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obleisk untuk memperkuat ciri ke lslaman pada arsitekturnya; Beberpa bagian bangunan masjid yang berkarakter ciri keIslaman adalah ;
    1. Halaman Dalam : Berukuran 45 x 57 m, mampu menampung 8000 jamaah. Salah satu sisinya berhubungan dengan ruang sholat, sedang tiga sisi lainnya dibatasi selasar dengan deretan pilar-pilar membentuk deretan arcade yang seolah menjadi pembatas dari halaman dalam.
    2. Minaret Enam menaret berbentuk segienam berjumlah 6 yang melambangkan rukun iman menjulang keangkasa setinggi 40 m. Keenam minaret dibalut granit abu-abu dari Urak dengan ornamen yang melingkar, pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozai emas 24 karat.
    3. Portal : adalah gerbang masuk berupa portal do hiasan geometris serta obleisk ornamennya.
    4. Kubah : Mengacu pada kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan lndia. Lima kubah ini melambangkan rukun Islam seluruhnya dibalut rnozaik berlapis ernas 24 karat yang materialnya didatangkan dari Itali.
    5. Ornamen dekoratif sangat detail : sangat tampak pada interior Masjid.
    Masjid ini ternyata bukan hanya menjadi obyek wisata religi bagi wisatawan dalam negeri, tapi ternyata wisata manca negara.
    Indonesia pantas berbangga, selain masjid Dian Al-Mahri sudah menjadi salah satu tujuan wisata religi, didunia ternyata hanya terdapat 7 masjid yang berkubah emas, salah satunya ada di Indonesia Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri. Keenam masjid lainnya yang berkubah emas adalah Masjid Qubbah As­Sakhrah di Palestina, Masjid Al Askari di Irak, Masjid Suneri di Lahore, Masjid. Sultan Singapura di Singapura, masjid Sultan Oman Ali Syaifuddin di Brunei dan Masjid Jami' Bandar Sri Begawan di Brunei.
    Rombongan tour wisata religi KUA Gampengrejo meneruskan perjalannya ke Masjid Istiqlal.. Di lstiglal rombongan melaksanakan sholat tahiyyatal masjid dan mengetahui letak kantor BP 4 Pusat. “disinilah kantor pusat BP 4 yang mengeluarkan majalah Nasehat Perkawinan yang setiap bulan diterima oleh Pembantu Penghulu”, celetuk salah satu rombongan, sayang hari libur, jadi tidak dapat berkonsultasi/komunikasi langsung dengan Pegawai Depag Pusat yang bekerja di BP 4 Pusat.”.
    Perjalanan wisata ini adalah dibiayai dari dana insentif Pembantu Penghulu. Jatah satu PP adalah 2 kursi dan uang saku. “Alhamdulillah dapat ziarah ke beberapa masjid di Jakarta, memang begitu memperhatikan Pembantu penghulu Kepala KUA kita ini”, demikian yang disampaikan salah satu P3N”. “ Yaa untungnya kok ada insentif, jadi tidak mengeluarkan jatahe beras omah”, sahut yang lainnya. Masjid terakhir yang dikunjungi adalah masjid At-Tiin. Masjid dengan 130 karyawan ini selain digunakan rombongan untuk shalat jamaah, i'tikaf; juga untuk bermalam.


    sumber : http://penamaskediri.blogspot.com/2010/02/ibadah-ritual-dan-sosial-dalam-kontek.html


    0 komentar to "KUA GAMPENGREJO BERTAHUN BARU HIJRIAH DI KUBAH EMAS JAKARTA"

    Posting Komentar

    KALKULATOR ZAKAT

    SPONSOR BLOG

    Raya Pamenang No. 71 Ngasem Kab. Kediri. Diberdayakan oleh Blogger.




    ShoutMix chat widget